Tiap-tiap menjelang bulan Ramadhaan, tepatnya pada bulan Sya’ban, masyarakat suku Jawa khususnya di daerah Jawa Tengah dan kota Yogyakarta, selalu melakukan tradisi nyadran.
Budaya yang telah dilestarikan selama ratusan tahun ini, dilakukan dengan cara membersihkan makam para orang tua dan leluhur, membuat sekaligus membagikan makanan tradisional, serta berdoa atas selamatan bersama di sekitar area makam.
Di dalam kalender Jawa, bulan Ramadhan disebut sebagai bulan Ruwah, sehingga nyadran juga dikenal sebagai acara ruwah. Dirangkum dari berbagai sumber, tradisi ini merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dengan budaya Islam. Kata nyadran berasal dari kata Sraddha yang memiliki makna keyakinan.
Masing-masing daerah di tanah Jawa memiliki ciri khasnya masing-masing dalam tradisi sadranan ini. Masyarakat di beberapa daerah membersihkan makam sekaligus membawa bungkusan yang berisi makanan dari hasil bumi yang disebut sebagai sadranan.
Secara tradisi, sadranan yang telah dibawa akan ditinggalkan di area pemakaman. Umumnya, masyarakat juga akan meninggalkan uang tambahan untuk biaya pengelolaan makam.
Sumber:
Gramedia.com
Tirto.id
keren sekali
BalasHapuskelazz
BalasHapus🤩🤩🤩
BalasHapus😍⭐️
BalasHapus😻😻
BalasHapusrorr
BalasHapusGood job, keep it up!
BalasHapus